Sabtu, 28 Maret 2009

RAJUTAN DARAH

Langit malam dihiasi dengan warna ledakan
Membangunkan aku dari gontahan selimut
Menyadarkan aku agar bangkit
Memadamkan bara api peperangan

Aku rajut darahku dengan tulangku
Aku senyum
Dihadapan senjata yang siapa memuntahkan timah panas
Untuk siapa pengorbananku
Untuk kau... kau... atau kau

Dor... dor... dor...
Aku tertembak dan tak dapat berdiri
Mencoba bangkit dengan tetesan dan cucuran darahku...

Dor... dor... dor...
Aku tertembak dan tak dapat bangkit
Yang tersisa hanya 3 tetes darah penghabisan
Kumau tetesan pertama ini untuk Penguasa Jagat Raya
Kuingin tetesan kedua ini untuk seluruh keluargaku
dan...
Kupersembahkan tetesan terakhir ini untuk GENERASI MUDA BANGSA INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar